Pemilih Pemula dan Muda Punya Porsi Besar Menyukseskan Pemilu 2024
Kota Probolinggo, jatim.kpu.go.id - Pemilih pemula dan muda, ternyata punya peran besar dalam menyukseskan pemilihan umum (pemilu) tahun 2024. Utamanya menyangkut partisipasi masyarakat (parmas).
Hal ini terungkap dalam Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih yang digelar Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim), Selasa 12 Juli 2024. Menghadirkan 40 pemilih pemula dan muda, acara sosialisasi dilaksanakan di Depot dan Cafe (D&C), Kota Probolinggo pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Dalam sambutannya, Komisoner Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro memaparkan besarnya data pemilih pemula dan pemilih muda dalam pemilu 2019. "Partisipasi pemilu tahun 2024 yang akan datang, akan dipengaruhi tingkat parmas para pemilih pemula dan muda," kata pria kelahiran Magetan ini.
Pernyataan Gogot, bukan tanpa alasan. Dalam pemilu 2019, jumlah pemilih pemula di Jawa Timur mencapai 2.287.176 dari total 30.912.994 pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sedangkan jumlah pemilih muda usia 21 hingga 30 tahun mencapai 6.061.778 atau 20 persen dari DPT. Untuk usia 31 sampai dengan 40 tahun sebesar 6.573.179 atau 21 persen.
"Bila ditotal, jumlah pemilih pemula dan muda dalam pemilu 2019 mencapai sekitar 48 persen," ujar Gogot menerangkan.
Berikutnya, Gogot mengungkapkan peran strategis pemilih pemula dan muda dalam pemilu. Diantaranya, pemlih pemula adalah pemilih yang idealis karena belum memiliki beban ekonomis.
Selain itu, pemilih pemula adalah calon para pemimpin yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa ini. "Yang paling penting, pemilih pemula dan muda yang mau menggunakan hak pilih, memiliki kecenderungan terus berpartisipasi dalam pemilu berkutnya," papar Gogot mengakhiri sambutannya.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri berharap dengan adanya sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk segmen pemilih pemula ini bisa menambahkan pertama, bekal wawasan terkait kepemiluan dan demokrasi.
“Kedua, tema sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk segmen pemilih pemula di daerah rawan konflik ini cukup menarik. Kita bukan dalam hal mengungkit konflik Pilwali tahun 2013, namun mengingatkan saja agar kondisi seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen pemula harapannya kedepan proses demokrasi di Kota Probolinggo semakin sehat dan menggerakkan teman-teman dari pemilih pemula untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pemilu,” pungkas Hudri.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi. Bertindak sebagai narasumber yakni Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Azam Fikri serta Komisioner KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal. Sedangkan moderator adalah Kasubbag Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Kota Probolinggo, Qori Kumara.***
(AA/ Fto.Sekti)