Berita Terkini

DI HADAPAN PEMILIH MUDA, ARIEF BUDIMAN TEGASKAN PENTINGNYA PEMILU

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Untuk merealisasikan cita-cita bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dimulai dari penyelenggaraan pemilu. Demikian prolog yang disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Arief Budiman. Berkesempatan hadir menjadi narasumber dalam sosialisasi pelaksanaan pemilihan serentak tahun 2020, ia menegaskan pentingnya penyelenggaraan pemilu di hadapan para mahasiswa yang pada umumnya pemilih muda. Sosialisasi yang bertajuk “KPU Goes to Campus” digelar hari ini, Rabu (26/2) di Amphitheater Gedung Twin Towers A Lt. 3 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) atas kerjasama antara KPU Kota Surabaya dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UINSA. Hadir dalam acara pagi ini yaitu Ketua KPU RI Arief Budiman, Rektor UINSA, Masdar Hilmy, Dekan FIsip UINSA, Akh. Muzakki beserta jajaran, Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur, Komisioner Bawaslu Provinsi Jawa Timur, KPU Kota Surabaya, Bawaslu Kabupaten Gresik, Perwakilan 19 KPU Kabupaten/Kota pelaksana pilkada, serta seluruh civitas akademika FISIP UINSA.   Ketua KPU RI ini menuturkan bahwa pemilu bukan sekedar ritual rutin lima tahunan untuk memilih orang dan menempatkannya pada lembaga yang semestinya, namun sebagai perjalanan yang akan menentukan masa depan. “Karena saat pemilu anda akan memilih pemimpin anda, dan siapa yang terpilih akan menentukan masa depan anda, bangsa dan negara mau sejahtera atau tidak, makmur atau tidak bergantung pada pemimpin yang anda pilih, pemimpin yang anda pilih bergantung pada proses pemilu yang dijalankan, apaka pemilunya luber jurdil atau tidak”, tuturnya (26/2/2020). Pada pemilihan serentak 23 September 2020 mendatang, Kota Surabaya termasuk salah satu daerah yang akan menyelenggarakan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Jadi jangan sia-siakan kesempatan besar negeri ini untuk memilih pemimpin terbaik. Pasalnya perjalanan panjang pemilu di Indonesia sudah semakin baik. Menurut Arief, setidaknya ada dua hal yang menentukan. Pertama, predicteble procedure, artinya prosedurnya bisa diketahui, kapan tahapan kampanye, kapan tahapan pencalonan, kapan hari H pemungutan suara, serta tahapan lainnya. Kedua, unpredicteble result, artinya hasil pemilu tidak bisa diketahui kecuali KPU telah menetapkan hasinya. Menegaskan yang disampaikan oleh Arief, Rektor UINSA, Masdar Hilmy menjelaskan bahwa pemilu merupakan praktik demokrasi yang sangat baik yang melibatkan kita semua sebagai bangsa dan negara. “Jangan sampai kita antipati terhadap politik dan pemilu, karena semua kebijakan kita lahir karena pemilu”, pesannya. Acara semakin gayeng dengan adanya penampilan beberapa nyanyian dari paduan suara serta seni tari dari mahasiswa FISIP UINSA. (AFN/Fto.AACS)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 25 kali