
KPU JATIM GELAR PRESS RELEASE HASIL RISET PARMAS
Surabaya, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) hari ini Jum’at, 2 September 2016 sekitar pukul 10.30 WIB gelar press release hasil riset partisipasi masyarakat (parmas) pada pilkada serentak tahun 2015 dengan calon tunggal. Kegiatan ini diadakan di Media Center Kantor KPU Jatim dengan mengundang 20 orang wartawan lokal. Hadir pada press release ini Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito, Divisi SDM dan Parmas, Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Perencanaan dan Data, Choirul Anam, Divisi Umum; Keuangan dan Logistik, Dewita Hayu Shinta, Divisi Teknis, Muhammad Arbayanto, dan Pembantu Peneliti, Devi Rahayu. Riset parmas di Kabupaten Blitar ini menurut Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito sudah ditentukan oleh KPU RI. “Jawa Timur, yaitu di Kabupaten Blitar pada pilkada serentak tahun 2015 sedikit berbeda dengan daerah lainnya. Blitar melaksanakan pilkada dengan calon tunggal bersama dua daerah lain di Indonesia, Timor Tengah Utara dan Tasikmalaya,” kata Eko memberikan pengantar press release (02/09/2016). Pada kesempatan ini, Divisi Umum; Keuangan dan Logistik KPU Jatim, Dewita Hayu Shinta menegaskan bahwa riset ini penting dilakukan karena KPU saat ini mentradisikan kebijakan yang berdasarkan hasil riset atau berbasis ilmiah. Selain itu, Shinta juga mengingatkan kembali kronologis sehingga dapat terjadi pilkada dengan calon tunggal di Kabupaten Blitar pada tahun 2015 kemarin. “Kami telah melakukan dua kali masa perpanjangan untuk tiga daerah di Jawa Timur, Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Blitar. Namun, setelah melalui dua kali masa perpanjangan, tersisa Kabupaten Blitar yang masih memiliki calon tunggal. Sehingga pada bulan Agustus 2015 dihentikan prosesnya. Baru setelah adanya putusan MK, tahapan pilkada di Kabupaten Blitar dilanjutkan kembali,” jelas Divisi Umum; Keuangan dan Logistik KPU Jatim ini. Hasil-hasil riset parmas pada pilkada serentak tahun 2015 dengan calon tunggal selanjutnya dipaparkan oleh pembantu peneliti, Devi Rahayu. Acara berlangsung selama satu jam dan ditutup dengan sesi tanya jawab dari wartawan yang hadir. (AACS)