
KPU Jatim Terima Kunjungan Kuliah Lapangan Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas
Surabaya, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) kembali menerima kunjungan kuliah lapangan. Kali datang dari Padang, yaitu sejumlah dosen dan mahasiswa Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Datang sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan diterima langsung oleh Ketua KPU Jatim Choirul Anam, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) Gogot Cahyo Baskoro, serta Kabag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Yulyani Dewi di Ruang Media Center KPU Jatim, Jalan Raya Tenggilis No.1-3, Surabaya.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Jatim Choirul Anam menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah pemilih terbanyak kedua se-Indonesia. Sehingga menjadi wilayah yang cukup mendapat perhatian terkait penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2024.
“Sehingga pada bulan-bulan ini, Jawa Timur terus menjadi sorotan karena menjadi pusat berkaitan dengan kontestasi Pilpres, (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden-red),” jelasnya.
Ia menambahkan, KPU Jatim saat ini masih dalam proses menyelesaikan pendaftaran Calon Legislatif. Sampai saat ini tercata jumlah calon dari partai politik yang telah diajukan mencapai 1.642 dan masih akan diperbarui kembali.
“Begitu pula dengan tingkat partisipasi yang cukup tinggi baik dari banyaknya jumlah pemilih maupun kandidat calon yang terlibat turut menjadi tantangan bagi Provinsi Jawa Timur dalam gelaran penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024,” lanjut mantan anggota KPU Kota Surabaya tersebut.
Menanggapi yang disampaikan Ketua, Koordinator Magister Ilmu Politik Universitas Andalas, Aidinil Zetra yang juga selaku ketua rombongan, menyampaikan bahwa perwakilan dosen yang hadir merupakan pengajar mata kuliah Tata Kelola Pemilu yang ingin mempelajari lebih jauh seputar penyelenggaraan Pemilu, utamanya bagaimana praktiknya di lapangan.
Ia mengungkapkan, tingginya jumlah partisipasi dalam Pemilu di Jawa Timur menguatkan motivasi mereka untuk melakukan kunjungan langsung ke KPU rovinsi Jawa Timur.
“Kami memilih KPU Jatim karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa besarnya jumlah pemilih di Jawa Timur menjadi tantangan tersendiri. Kami juga mencoba mempelajari inovasi dan strategi yang disiapkan KPU Jatim untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang,” ungkapnya.
Diskusi berlangsung dengan gayeng. Tak ketinggalan turut menjadi topik bahasan yaitu budaya politik dan konteks reformasi birokrasi yang berjalan di Jawa Timur. Bagaimana antisipasi terhadap keterbatasan anggaran untuk sosialisasi Pemilu, serta bagaimana peran perempuan diposisikan dalam penyelenggaraan Pemilu.
Kaitannya dengan budaya politik, sebagai pengampu Divisi Sosdiklih dan Parmas, Gogot Cahyo Baskoro turut memberikan penjalasan adanya perbedaan kultur yang cukup beragam di Jawa Timur. Tentu hal tersebut berpengaruh pada perilaku pemilih.
“Selain itu, kecenderungan budaya patrilineal yang belum sepenuhnya hilang di Masyarakat, berdampak pada sedikitnya jumlah caleg perempuan yang mencalonkan diri atas inisiasinya sendiri,” kata Gogot.
Sementara kaitannya dengan inovasi sosialisasi dan pendidikan pemilih KPU Jatim optimis telah melakukan langkah-langkah antisipatif agar partisipasi Masyarakat tetap meningkat. “Kami telah berupaya mencari penyelesaian dengan membahas inovasi sosdiklih berbasis non anggaran bersama dengan KPU Kabupaten/Kota," pungkasnya.***
(AD/ed.Red/Fto.Magang)