Berita Terkini

KPU JATIM GELAR BIMTEK SIDALIH BERKELANJUTAN PADA 38 KPU KABUPATEN/ KOTA SE JAWA TIMUR

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) Berkelanjutan pada 38 KPU Kabupaten/ Kota se Jawa Timur, Rabu (15/9). Bimtek yang digelar secara virtual ini merupakan langkah tindak lanjut dari sosialisasi yang sebelumnya telah digelar oleh KPU RI. Hadir dari KPU Jatim yaitu Divisi Data dan Informasi, Nurul Amalia, Subkoordinator Program dan Data, Nurita Paramita, Operator Sidalih, Agus Purwanto, dan staf subbagian Program dan Data. Sedangkan peserta terdiri dari Divisi Perencanaan; Data dan Informasi, Subkoordinator/ Kasubbag Program dan Data, dan Operator Sidalih KPU 38 Kabupaten/ Kota. Divisi Data dan Informasi KPU Jatim, Nurul Amalia dalam sambutannya menyampaikan bahwa bimtek kali ini akan membahas secara teknis cara mengaplikasikan Sidalih. “Hari ini kita harus melaksanakan bimtek kembali, mengingat saat sosialisasi dengan KPU RI masih banyaknya hal yang perlu diperbaiki dari sistem yang ada,” kata Nurul (15/9/2021). Lanjut Nurul, Ia berharap bimtek kali ini dapat diikuti secara serius oleh peserta, karena materi yang dipaparkan oleh Narasumber akan dipraktikkan secara langsung oleh Operator. “KPU Kabupaten/ Kota perlu mempunyai antusiasme untu mencoba karena ini hal baru, mengapa harus mencoba? Sebab data yang ada masih bisa ubah-ubah atau dibersihkan lagi,” terang perempuan asal Kota Surabaya ini. Lebih teknis, Operator Sidalih KPU Jatim sekaligus Narasumber pada bimtek kali ini, Agus Purwanto  mengatakan bahwa terdapat sedikit perbedaan antara Sidalih saat ini dengan Sidalih sebelumnya. Perbedaan ini terletak pada penggunaan, yaitu aplikasi Sidalih offline untuk memproses data dan aplikasi Sidalih online untuk penyajian data. “Diusahakan agar tidak menggunakan Sidalih online untuk melakukan pemutakhiran, karena fiturnya berbeda. Selain itu, Sidalih online langsung tersimpan dalam data terpusat sedangkan untuk offline tidak akan tersimpan terpusat sebelum dilakukan sinkronisasi,” terang pria yang akrab disapa Guspur tersebut. Berikutnya, bimbingan teknis ini dilakukan dengan peserta praktik secara langsung mengoperasikan sistem sesuai panduan yang disampaikan Narasumber. (AFN/ ed. Red)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 27 kali