
Kuliah Tamu di UIN Maliki, Ketua KPU RI Hasyim Asyari Tegaskan Pentingnya Pendidikan dan Pendewasaan Politik bagi Mahasiswa pada Pemilu 2024
Malang, jatim.kpu.go.id- Hari ini Jumat 26 Agustus 2022, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asyari hadir menjadi narasumber kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang. Sedikitnya 400 mahasiswa dan civitas akademika UIN Maliki hadir dalam acara tersebut.
Dimulai pukul 13.30 bertempat di Gedung Ir. Soekarno Lantai 5 Kampus UIN Maliki, Hasyim menyampaikan bahwa bahwa mahasiswa harus mempunyai kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.
"Mahasiswa seringkali disebut sebagai orang yang mempunyai pengetahuan lebih, maka ia dituntut harus berpikir secara logis atau masuk akal, kemudian kritis, dan ujungnya adalah kreatif atau mampu menciptakan sesuatu," terang Hasyim.
Selain itu, Hasyim juga memberikan saran ketiga hal tersebut harus ditunjang dengan kemampuan public speaking dan menulis.
Pada kesempatan tersebut, Ia juga mengajak mahasiswa bersedia menjadi bagian dari penyelenggara, yaitu KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ) di kampung halamannya masing-masing. Ia meminta pihak kampus bisa mengkonversi menjadi nilai akademik.
"Dengan kerja tiga hari menjadi KPPS berarti mahasiswa turut menjaga integritas pemilu agar berjalan demokratis serta dapat menentukan arah kebijakan bangsa," terang Hasyim.
Usai kuliah tamu di UIN Maliki, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU. Ketua KPU RI dan Rektor UIN Maliki menandatangani nota kesepahaman bersama dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Tinggi dalam bidang kepemiluan dan demokrasi.
Sebelumnya, sekitar jam 09.00 pagi, Ketua KPU RI ini juga menandatangani MoU dengan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Tak lama berselang, Hasyim melanjutkan agendanya dengan menghadiri Focus Group Discussion (FGD) di Kampus Universitas Islam Malang (Unisma). Diskusi bertemakan Grand Strategi Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024.
Diselenggarakan di ruang sidang lantai 2 gedung Umar bin Khottob, jalan Mayjend Haryono Nomor 193 Malang. Diskusi berjlaan dengan interaktif selama kurang lebih dua setengah jam mulai pukul 15.30 WIB.
Di hadapan sekitar 30 peserta FGD, Hasyim menyampaikan bahwa penyelenggaraan pemilu memerlukan partisipasi yang luas dan berbasis keilmuan.
Dalam FGD tadi, Hasyim juga menyoroti mengenai grand desain dan tujuan pemilu. Pemilu diselenggarakan untuk membentuk pemerintahan baik secara nasional dan daerah. Pemerintahan merupakan relasi antara eksekutif dan legislatif. ***
(AFN/Fto.AA)