Berita Terkini

LAKUKAN INOVASI SOSIALISASI, KPU JOMBANG GELAR PAMERAN FOTO PENYELENGGARAAN PEMILU 2019

  Jombang, jatim.kpu.go.id- Lakukan inovasi dalam sosialisasi kepada pemilih, KPU Kabupaten Jombang menggelar pameran foto penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2019. Kegiatan tersebut berlangsung di lokasi car free day (CFD), Jl. KH. Wahid Hasyim, tepatnya di depan kantor DPRD setempat. Dalam pameran foto ini, KPU Jombang menampilkan hasil jepretan dari masyarakat maupun peserta pemilu. Foto-foto yang dipajang adalah foto foto tahapan pemilu, mulai dari tahapan awal hingga penetapan calon terpilih. Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Jombang, Rita Darmawati mengatakan penyelenggaraan kegiatan pameran foto ini murni dari ide satuan kerja (Satker) KPU Jombang sendiri. Menurutnya, kegiatan semacam ini penting dilaksanakan untuk membuka kembali memori masyarakat akan pentingnya momen lima tahunan tersebut. “Penyelenggaraan ini berawal dari rapat kecil yang kami laksanakan rutin di Satker KPU Jombang, khususnya yang membahas promosi dan pengembangan RPP Gusdur melalui pameran foto” ujar Rita saat di lokasi pameran. Selain agar masyarakat dapat kembali mengingat pentingnya kegiatan pemilu, lanjut Rita, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komunikasi antara lembaga dengan masyarakat umum. “Tanpa adanya partisipasi masyarakat, Pemilu tidak berarti apa-apa. Melalui kegiatan seperti inilah KPU Jombang membangun komunikasi dengan masyarakat. Tentu, tujuannya adalah jangka panjang. Yakni agar pelaksanaan Pemilu berikutnya partisipasi masyarakat dapat lebih meningkat. Tidak cukup pada kegiatan ini, KPU Jombang akan terus menyelenggarakan kegiatan kegiatan serupa,” pungkas mantan ketua PPK Kecamatan Mojoagung ini. Sementara, Ketua KPU Kabupaten Jombang, Athoillah menjelaskan, melalui kegiatan pameran foto ini, diharapkan masyarakat dengan sadar dapat mengambil peran aktif dalam pelaksanaan Pemilu ke depan. Memang, kata dia, masyarakat sudah tahu pentingnya pelaksanaan Pemilu. Namun, sambung lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini, pemilu akan menjadi lebih berkualitas jika masyarakat sudah berperan aktif selama penyelenggaraan Pemilu. “Apa kaitannya peran aktif masyarakat dengan kegiatan pameran foto ini? Pada foto-foto yang dipajang tesebut, itulah pelaksanaan Pemilu 2019 lalu. Nah, ketika pengunjung melihat foto-foto tersebut, minimal mereka mempunyai gambaran, bahwa Pemilu itu butuh pengorbanan yang luar biasa. Bagaimana pelaksanaan Pemilu di daerah yang terpencil, bagaimana yang ada di daerah yang sulit dijangkau,” bebernya. Di katakan, ada foto yang menampilkan kegiatan distribusi logistik dengan medan yang sulit dilalui. Namun, petugas tetap berupaya keras agar logistik harus sampai di TPS yang dituju. “Dengan demikian, kami berharap peran aktif masyarakat. Saat mengetahui gambar ini, tidak membuat masyarakat takut dalam melaksanakan Pemilu. Justru menjadi tantangan agar Pemilu dapat dilaksanakan dengan sukses,” pungkas Athoillah. Selama kegiatan berlangsung, antusias pengunjung cukup tinggi. Baik pejalan kaki maupun pesepeda angin selalu menyempatkan untuk melihat foto-foto yang berderet kurang lebih 10 (sepuluh) meter tersebut. Di saat melihat foto, sebagian pengunjung mendapat souvenir dari panitia setelah menjawab pertanyaan seputar Pemilu. (as'ad)

PENILAIAN MASKOT & JINGLE PEMILIHAN 2020 KABUPATEN NGAWI, KPU JATIM HADIR SEBAGAI JURI

  Ngawi, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ngawi melaksanakan penilaian sayembara maskot dan jingle dalam rangka penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Tahun 2020. Penilaian tersebut dilakukan hari Kamis (7/11) di Kurnia Covention Hall, Jl. Ir. Soekarno Beran Kabupaten Ngawi. Penilaian maskot ini merupakan serangkaian tahapan dalam pelaksanaan sayembara pembuatan maskot dan jingle sebelum para pemenang diumumkan pada 9 November nanti. "Kami melakukan penilaian hari karena hasilnya akan segera kami umumkan sesuai jadwal, terang Prima, Ketua KPU Kabupaten Ngawi. Hadir sebagai juri, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro. Penilaian dilakukan terpisah antara maskot dan jingle. Masing-masing nilai oleh 3 orang. Adapun juri dalam penilaian maskot diakukan oleh Catur Beni Irawan (seninam seni rupa), Bramantyo Prijosusilo (budayawan bidang teater), dan Gogot Cahyo Baskoro (KPU Jatim). Sedangkan penilaian jingke juga dilakukan oleh Imam Joko Sulistyo (seniman), Agus Budianto, S.Ag (seninam - cipta lagu), dan Gogot Cahyo Baskoro (KPU Jatim). Seperti diketahui, jumlah maskot yang dinilai sebanyak 25 buah dari 19 pengirim, sedangkan jingle sebanyak 10 lagu dari 9 pengirim sejak dibukanya sayembara mulai 16 Oktober hingga 6 November 2019. Dalam penilaian kali ini oleh tim juri akan diambil 3 terbaik dari masing-masing maskot dan jingle. Kemudian akan ditindaklanjuti oleh komisioner KPU Kabupaten Ngawi untuk ditentukan1 terbaik yang akan menjadi pemenang. Gogot mengapresiasi langkah-langkah strategis dalam sosialisasi menjelang pemilihan serentak 2020. "Banyaknya maskot dan jingle yang dikirimkan menunjukkan antusisme publik terhadap pemilihan sangat tinggi. Harapannya upaya sosialisasi melalui maskot dan jingle dapat meningkatkan angka partisipasi masyarakat di kabupaten ngawi pada pemilihan 2020", tutupnya. (ANNY)

DISEMINASIKAN RISET KETERWAKILAN PEREMPUAN PADA PEMILU 2019, KPU JATIM LIBATKAN MASYARAKAT

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) bekerja sama dengan Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan diseminasi riset Keterwakilan Perempuan pada Pemilu tahun 2019 hari ini (Rabu, 6/11), di ruang Adi Sukadana FISIP UNAIR Surabaya. Diseminasi melibatkan berbagai stakeholder dan kelompok masyarakat. Diseminasi hasil riset yang bertujuan untuk menunjukkan hasil riset yang dilakukan KPU Jatim bersama dengan UNAIR ini, sengaja mengundang para akademisi, perwakilan partai politik di tingkat provinsi Jawa Timur, DP3AK, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, Bawasluprov Jatim, pusat study gender UNAIR; UINSA; dan UNESA, Koaliasi Perempuan Indonesia Wilayah Jawa Timur, dan mahasiswa UNAIR. Hadir pula secara khusus dalam diseminasi, Ketua KPU RI, Arief Budiman, dengan didampingi oleh Ketua dan Anggota KPU Jatim, Serta Dekan FISIP UNAIR, Falih Suaedi. Ketua KPU RI, Arief Budiman pada kesempatan memberikan sambutan menuturkan bahwa penelitian semacam ini dilakukan di 17 provinsi di Indonesia dengan tema dan topik yang berbeda-beda. “Isu tentang keterwakilan perempuan dilakukan di 3 provinsi, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. KPU menyadari betul tidak bisa melakukan evaluasi pemilu 2019 secara sendirian. Dalam setiap akhir tahapan pemilu KPU wajib melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang ada pada pemilu dan isu strategis dalam pemilu,” terang pria yang akrab disapa Pak AB ini (6/11/2019). Lanjut Arief, sebenarnya hasil penelitian khusus di Jawa Timur menunjukkan angka keterwakilan perempuan dalam parlemen yang lebih baik, walaupun angkanya masih di bawah angka rata-rata nasional. “Di tingkat nasional kenaikan keterwakilan perempuan di parlemen itu kurang lebih sekitar 3%. Sebelumnya, pada tahun 2014, keterwakilan perempuan di DPR mencapai  17%. Hari ini, keterwakilan perempuan di DPR mencapai 20,5%. Nah untuk Provinsi Jawa Timur itu, kenaikannya sebesar 1,6%. Kenaikan keterpilihan tercermin dari jumlah kandidat perempuan. Jumlah kandidat perempuan juga meningkat. Dikarenakan regulasi yang dibuat KPU dalam kandidasi mengenai keterwakilan perempuan tetap konsisten diimplementasikan,” papar Ketua KPU RI. Hasil riset ini menurut Ketua KPU RI bisa menjadi salah satu refleksi, bukan hanya bagi penyelenggara pemilu kedepan regulasinya dibuat seperti apa, tetapi bisa juga menjadi masukan bagi peserta pemilu. “Kedepan strateginya mau dibuat seperti apa, tentu dengan semangat yang sama bahwa memang Kita ingin mendorong keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30%,” tegasnya. Usai prosesi pembukaan, dilanjutkan dengan diseminasi hasil riset oleh tim peneliti yang diwakili oleh Dosen FISIP UNAIR, Dwi Windyastuti Budi H., dan Siti Aminah. Dengan dimoderatori Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Rochani. Setelah pemaparan hasil riset, lalu dibuka sesi tanya jawab, dan diakhiri sekitar pukul 16.15 WIB. (AACS)

SUKSES SELENGGARAKAN PEMILU 2019, BANYAK NEGARA LAIN BELAJAR KEPEMILUAN KE INDONESIA

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Indonesia telah berhasil dan sukses menyelenggarakan Pemilihan Umum (pemilu) Tahun 2019. Dengan adanya keberhasilan ini, dampaknya banyak negara lain belajar kepemiluan dan demokrasi ke Indonesia. Demikian disampaikan Ketua KPU RI, Arief Budiman pada forum Seminar Nasional Kepemiluan 2019, Kerjasama antara Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga (UNAIR) dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia hari ini (Rabu, 6/11), di ruang Sutandio Kampus B FISIP UNAIR Surabaya. Ketua KPU RI, Arief Budiman menuturkan cara belajar kepemiluan negara lain ke Indonesia ini secara dua arah. “Ada yang datang langsung ke Indonesia dan ada yang mengundang ahli-ahli kepemiluan Indonesia untuk datang ke negara mereka,” jelasnya (6/11/2019). Arief mengungkapkan pula keberhasilan-keberhasilan pemilu 2019 ini diantaranya pertama, rata-rata tingkat partisipasi masyarakatnya yang melebihi target nasional dan mencapai 81,93%. Dimana terdiri tingkat parmas untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden sebesar 81,97%, tingkat parmas untuk pemilihan DPR 81,69%, dan tingkat parmas untuk DPD sebesar 82,15%. “Selain tingkat parmas yang naik, keberhasilan kedua, perselisihan hasil pemilu tahun 2019 juga mengalami penurunan dari pemilu sebelumnya. Total sengketa di Mahkamah Konstitusi pada Pemilu 2014 ada 808 sengketa, sedangkan pada pemilu tahun 2019 total ada 260 sengketa,” katanya. Keberhasilan lainnya, sebagaimana disampaikan mantan Komisioner KPU Jawa Timur ini yakni efisiensi pengadaan logistik pemilu 2019. “Dengan menggunakan e-katalog Kita bisa melakukan penghematan pengadaan sampai dengan 40,1%,” kata Ketua KPU RI.   Meski begitu menurut Arief, memang masih ada catatan-catatan kritis dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2019 ini.  “Seperti terbitnya Undang-undang Pemilu pada saat menjelang pelaksanaan tahapan dan adanya aturan baru terkait pelaksanaan Pemilu Serentak menjadi persoalan di level bawah. Lalu proses pendataan pemilih masih banyak mengalami kendala teknis, administratif, dan geografis. Waktu yang dibutuhkan dalam rekapitulasi manual secara berjenjang juga dianggap terlalu lama. Disatukannya 5 jenis Pemilu dalam waktu yang bersamaan menambah beban kerja penyelenggara terutama panitia ad hoc dan kerumitan pengelolaan logistik Pemilu, dan lain sebagainya, juga menjadi permasalahan tersendiri,” tutupnya. (AACS)

KUNJUNGI JAWA TIMUR, KPU KALTENG BELAJAR PENYELENGGARAAN PILGUB

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Tengah (KPU Kalteng) mengunjungi KPU Jatim hari ini, Senin (4/11), sekitar jam 10 pagi. Kunjungan diterima langsung oleh Ketua KPU Jatim, Choirul Anam beserta Anggota, Insan Qoriawan dan Nurul Amalia di ruang rapat lantai I kantor KPU Jatim, jalan Raya Tenggilis Nomor 1-3 Surabaya. Sementara itu dari KPU Kalteng ada Ketua, Harmain dan Anggota KPU, Sastriadi, Sapta Tjita, Eko Wahyu. Serta Kabag Program; Data; Organisasi dan SDM, Toni Spautra, Kasubag Hukum, Rifani, dan Kasubag Program dan Data, Yasin. Ketua KPU Kalteng, Harmain Ibrohim menyampaikan tujuannya kedatangannya ke Jawa Timur kali ini untuk belajar dari KPU Jatim. “KPU Kalteng akan menyelenggarakan pemilihan di tahun 2020. Dan KPU Jatim telah sukses menyelenggarakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2018. Sehingga Kami ingin belajar ke KPU Jatim. Dan betul dari pertemuan ini banyak informasi dan hal-hal baru yang disampaikan oleh Ketua dan Anggota KPU Jawa Timur,” tuturnya (4/11/2019). Hal-hal baru yang didapat ini menurut Harmain seperti adanya kegiatan media gathering bersama media, bimtek media, sosialisasi berbasis kebudayaan, informasi MoU dengan pihak luar, dan lainnya banyak sekali. Dengan berkunjung ke KPU Jatim, Ketua KPU Kalteng ini juga merasa bersyukur. “Bersyukur karena Kami bisa mendapatkan dokumen-dokumen contoh Surat Keputusan, yang paling tidak bisa dipadukan atau dibandingkan dengan apa yang akan Kita lakukan. Jadi, intinya itu untuk belajar mengenai pengalaman KPU Jawa Timur dalam menyelenggarakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,” pungkasnya mengakhiri wawancara. Kunjungan ini berlangsung sampai sekitar jam 12 siang, dan ditutup dengan sesi tukar menukar cinderamata. (AACS)

HUMAS KPU DI JAWA TIMUR, SUSUN SOP PENGELOLAAN RPP, MEDCEN, WEBSITE & MEDSOS

  Bondowoso, jatim.kpu.go.id- Memasuki hari kedua pelaksanaan bimtek Penyusunan Strategi Sosialisasi dalam Rangka Peningkatan Partisipasi Masyarakat (Jum’at, 1/11), KPU Jatim bersama humas dari 38 KPU Kabupaten/ Kota di wilayahnya menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pelayanan dan pengelolaan RPP (Rumah Pintar Pemilu), Medcen (Media Center), website dan medsos (media sosial). Penyusunan SOP dibagi menjadi 3 kelompok. Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro dalam arahannya menyampaikan bahwa pembuatan SOP pelayanan dan pengelolaan RPP, Medcen, website dan medsos ini penting. “Hal ini menjadi penting karena Kita sebagai humas KPU membutuhkan standar-standar minimal yang harus dilakukan dalam melakukan pelayanan dan pengelolaan RPP, Medcen, website dan medsos,” tuturnya (1/11/2019). Dengan SOP yang tersusun nanti diharapkan keberadaan RPP, Media Center, website dan medsos dapat terus aktif dan tidak hanya sekedar ada saja. Dari 38 Kabupaten/ Kota, selanjutnya dibagi menjadi 3 kelompok. “Kelompok 1 menyusun SOP pelayanan dan pengelolaan RPP, kelompok 2 menyusun SOP pelayanan dan pengelolaan website dan medsos, serta kelompok 3 menyusun SOP pelayanan dan pengelolaan media center. Silahkan nanti didiskusikan sesuai dengan format SOP yang Kami siapkan,” jelas Gogot. Hasil diskusi setiap kelompok ini selanjutnya akan dipaparkan untuk didiskusikan kembali pada forum utuh bimtek. (AACS)