
PELUNCURAN GERAKAN COKLIT SERENTAK, KPU JATIM TURUN LAPANG
Kpujatim.go.id- Memasuki tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih, Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) turun lapang hari ini (Sabtu, 18/7). Pimpinan KPU Jatim hadir di beberapa wilayahnya yang menyelenggarakan Pemilihan Serentak Lanjutan Tahun 2020 seperti Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pacitan untuk melakukan monitoring pelaksanaan Coklit serta meresmikan langsung Peluncuran Gerakan Coklit Serentak (GCS). Peresmian Peluncuran Gerakan Coklit Serentak (GCS) ini tidak hanya dilakukan di Jawa Timur, namun secara serentak nasional dilakukan di 9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota di Indonesia dimulai pukul 07.30 WIB-selesai. Ketua KPU RI, Arief Budiman dalam amanatnya menjelaskan hari ini (Sabtu, 18/7) memasuki tahapan untuk pemutakhiran data pemilih yakni, pencocokan dan penelitian data pemilih. Tahapan ini sangat penting mengingat salah satu urusan penting KPU adalah data pemilih. “Suatu Pemilihan tidak akan berlangsung tanpa adanya Pemilih. Sehingga data pemilih di setiap Pemilihan itu begitu penting bagi penyelenggara, peserta maupun masyarakat. Oleh karena itu PPK, PPS, PPDP Saya mohon menjalankan tugasnya dengan baik. Pahami regulasi yang ada, jangan sampai data dibuat asal-asalan. Karena satu suara dari seorang pemilih sangat berarti,” jelas Arief yang ada pada peresmian Peluncuran GCS di Kabupaten Bandung (18/7/2020). Arief melanjutkan bahwa dua event Pemilihan terakhir yang diselenggarakan KPU adalah Pemilihan yang luar biasa. Jika di 2019 Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara bersamaan, maka di 2020 Pemilihan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. “Tentu ini bukan hal yang mudah. Banyak hal baru yang harus dilakukan. Dulu Kita koordinasi dengan Kemenkes, Dinkes, Gugus Tugas, BNPB/ BPBD biasa-biasa saja dan belum menjadi hal yang penting. Tapi di Pemilihan 2020 itu menjadi bagian yang sangat penting dan intensitasnya lebih tinggi karena Kita menyelenggarakan Pemilihan di tengah masa pandemi Covid-19 ini,” terangnya. Berikutnya dimintai keterangan secara terpisah, Ketua KPU Jatim, Choirul Anam yang saat ini turun lapang meresmikan peluncuran GCS dan memonitoring pelaksanaan Coklit di Kabupaten Jember menambahkan bahwa salah satu prinsip dan syarat terselenggaranya Pemilihan yang demokratis adalah warga negara yang terdaftar sebagai pemilih tanpa diskriminasi dalam artian luas. “Jaminan pendaftaran pemilih tanpa diskriminasi termasuk akses pemilih untuk terdaftar dan mengetahui data pemilih (dirinya) secara mudah, termasuk untuk memperbaiki data dirinya jika ada kekeliruan atau perubahan elemen data. Sehingga tahapan pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih merupakan salah satu tahapan yang sangat krusial dan strategis bagi terselenggaranya Pemilihan Kepala daerah,” paparnya. Lebih lanjut, pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih menurut Ketua KPU Jatim ini, akan menentukan tahapan Pemilihan lainnya. Seperti jumlah TPS, alokasi logistik, pola sosialisasi Pemilihan, kampanye, rekapitulasi hasil suara, dan sebagainya. “Pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih ini selanjutnya akan dilakukan oleh PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih),” ujar Anam. Sementara itu, 7 Pimpinan KPU Jatim lainnya juga turun lapang melakukan monitoring GCS dan meresmikan Peluncuran GCS di tempat yang berbeda. Divisi Sosdiklih; Parmas dan SDM KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro di Kabupaten Kediri. Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jatim, Muhammad Arbayanto di Kabupaten Trenggalek. Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Rochani di Kabupaten Malang. Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Insan Qoriawan di Kabupaten Ponorogo. Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jatim, Miftahur Rozaq di Kabupaten Sumenep. Divisi Data dan Informasi KPU Jatim, Nurul Amalia di Kabupaten Mojokerto. Serta Plt. Sekretaris KPU Jatim, Suharto di Kabupaten Pacitan. (AACS)