Berita Terkini

JADI TUAN RUMAH GELAR SENI DAN BUDAYA MATARAMAN, SEKDA NGAWI APRESIASI KPU JATIM

  Ngawi, jatim.kpu.go.id– Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Sodiq Triwidiyanto mengapresiasi KPU Provinsi Jawa Timur, yang telah membuat terobosan baru dalam sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Sosialiasasi yang dikemas dengan gelar seni dan budaya tersebut, harus didukung oleh semua pihak. Menurut Sodiq, dengan sosialisasi berbasis seni dan budaya tentu akan menjadi beda karena langsung mengena serta berdekatan langsung dengan para pemilih. Setidaknya, hal itu bisa membantu dan membuat calon pemilih terkesan karena masuknya melalui seni dan budaya. Tentu, dengan harapan adanya peningkatan partisipasi pemilih. “Dengan model sosialisasi yang massif seperti ini, kami optimis bisa menyentuh dan menambah partisipasi pemilih. Termasuk di Kabupaten Ngawi yang siap menyukseskan Pilgub Jatim, serta meningkatkan partisipasi pemilih,” ujar Sodiq. Selain mengapresiasi KPU Jatim, Sodiq juga mengucapkan terima kasih kepada KPU Jatim, yang telah mempercayai sebagai tuan rumah dalam gelar seni dan budaya untuk zona mataraman. Kepercayaan tersebut akan dijawab dengan kesiapan secara maksimal dalam menyukseskan Pilgub Jatim 2018. “Kami juga akan terus menghimbau seluruh warga untuk berpartisipasi aktif, menyukseskan Pilgub Jatim. Minimal menggunakan hak pilih,” terangnya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua KPU Kabupaten Ngawi, Syamsul Watoni. Pria yang akrab dipanggil Toni ini menyatakan, sebuah kehormatan telah ditunjuk dan berketepatan menjadi tuan rumah gelar seni dan budaya mataraman. Dia mengaku sudah maksimal membantu mempersiapkan, agar acara berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Dengan dipilihnya menjadi tuan rumah untuk zona mataraman oleh KPU Jatim. Ini sekaligus mempertegas bahwa Kabupaten Ngawi adalah pusat seni dan budaya mataraman,” pungkasnya. (MC – BIB/TUNG)

PUNCAKI GELAR SENI BUDAYA MATARAMAN, DIDI KEMPOT NYANYI BARENG KOMISIONER KPU JATIM

  Ngawi, jatim.kpu.go.id– Maestro musik campursari Didi Kempot menjadi pemuncak acara gelar seni budaya mataraman, yang digelar oleh KPU Jatim, di Kabupaten Ngawi, Jum’at (16/3) malam. Pria yang berambut gondrong tersebut membawakan tiga lagu sekaligus, dalam gelaran yang dikemas dengan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018. Didi Kempot yang tampil dengan kemeja casual kombinasi hitam putih, tampil Jum’at malam sekitar pukul 21.30 WIB. Bersamaan dengan naik panggung, para penggemar dan warga sekitar mulai merengsek ke depan panggung. Bahkan, pembawa acara sampai meminta izin kepada KPU Jatim apa diperbolehkan penonton joget di depan panggung atau tidak. Baru setelah diizinkan oleh komisioner KPU Jatim, seketika itu juga para fans dan pasukan joget Didi Kempot berkumpul di depan panggung. Mereka berjoget bersamaan dengan lantunan lagu pertama yang di bawakan oleh Didi Kempot, yang berjudul Banyu Langit, duet dengan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Ngawi, Sodik Triwidiyanto. “Saya mengundang dengan hormat Pak Sodik (Sekda), untuk naik ke atas panggung menemani saya. Beliua adalah mantan penyiar radio yang suaranya enak di dengar,” ujar Didi Kempot, yang disambut tempuk tangan penonton (16/03). Usai menyanyikan lagu Langit Biru. Didi Kempot meminta kepada Sekda Ngawi untuk menunjuk satu orang lagi naik ke atas panggung menemani nyanyi campur sari. Tanpa panjang kata, Sekda langsung meminta Ketua DPRD Kabupaten Ngawi Dwi Rianto Jatmiko naik di atas panggung untuk nyanyi bersama-sama. “Pak ketua dewan ini juga punya suara yang bagus, pencinta berat dengan lagu-lagu campursari,” terang Sekda. Didi Kempot, Sekda Ngawi Sodik dan Ketua DPRD Ngawi Rianto satu panggung menyanyikan lagu Terminal Kertonegoro. Lagu yang berkaitan langsung dengan situasi dan kondisi Ngawi itu, disambut secara meriah oleh para penggemar dan pasukan joget. Mereka tidak asing lagi dengan judul lagu tersebut. Memasuki lagu ketiga atau yang terakhir. Didi Kempot dan Sekda Ngawi mendaulat seluruh komisioner KPU Jatim untuk naik ke atas panggung, bernyanyi dan joget bersama. Tiga orang komisioner yang hadir Eko Sasmito (Ketua), Gogot Cahyo Baskoro dan Muhammad Arbayanto akhirnya memilih memenuhi panggilan dan naik ke atas panggung. “Saya kasih lagu Suket Teki, yang juga harus dinyanyikan bersama-sama dengan seluruh KPU Jatim (Komisioner),” kata Didi Kempot. Praktis, lagu yang ketiga dengan judul Suket Teki yang dikemas dengan musik campursari yang rancak menjadi suasana semakin lebih hidup. Terlebih, lagu yang dibawakan bersama-sama semakin membuat semarak dalam acara gelar seni budaya mataraman, yang digelar di alun-alun Kota Ngawi. Perlu diketahui, sebelum penampilan Didi Kempot juga banyak rangkaian seni dan budaya yang ditampilkan dalam acara sosialisasi Pilgub Jatim 2018 yang dikemas dengan gelar seni dan budaya mataraman tersebut. Jum’at sore terdapat penampilan drumband, musik patrol dan seni dongkrek khas mataraman. Malam harinya ada penampilan tari orek-orek, fashion show batik karya seniman asal Kabupaten Ngawi Widi Nugraha, atraksi seni pencak silat yang dibawakan oleh empat atlet IPSI Kabupaten Ngawi dan music campursari. Rangkaian acara mengundang kemeriahan, dengan kehadiran warga sekitar.   (MC – BIB/BAY)

PENAMPILAN DRUMBAND DAN MUSIK PATROL, BUKA GELAR SENI BUDAYA MATARAMAN

  Ngawi, jatim.kpu.go.id- Gelar seni budaya Mataraman sebagai rangkaian sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, dibuka Jumat (17/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Acara yang digelar di alun-alun Ngawi tersebut dibuka dengan penampilan drumband dan musik patrol Al-Barokah. Acara sosialisasi dengan gelar seni budaya tersebut, akan menampilkan berbagai seni dan budaya dari wilayah kebudayaan Mataraman. Mulai dari penampilan campur sari, tari okrek-okrek dan dongkrek serta penampilan berbagai komunitas pencinta burung hantu dan lainnya. Puncak acara, malam harinya akan dimeriahkan oleh penampilan maestro campursari Didi Kempot. Semakin petang, acara semakin mengundang minat warga sekitar. Mereka saling berdatangan untuk melihat penampilan atraksi seni dan budaya yang disuguhkan secara bergantian. Sebagian warga juga tidak melewatkan kesempatan berbelanja di beberapa stand yang sudah disiapkan, termasuk juga ada yang foto selfie di photobooth yang sudah disiapkan oleh KPU Jatim. Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro menyatakan gelar seni budaya mataraman merupakan yang pertama untuk sosialisasi Pilgub Jatim dengan segmen kedaerahan. Ke depan, akan ada kegiatan serupa yang akan dilakukan di kawasan arek, madura dan pandalungan. Semua dilakukan dalam rangka mensosialisasikan Pilgub Jatim 2018, kepada seluruh lapisan masyarakat di Jatim. "Dengan segmen berbasis budaya dan kedaerahan, harapan kami semua warga Jatim ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Pilgub Jatim. Minimal menggunakan hak pilihnya," ujarnya. (MC - BIB/BAY)

PERSIAPKAN PEMBEKALAN CALON KEPALA DAERAH, KPK KOORDINASI DENGAN KPU JATIM

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (Kamis, 15/03), jam 3 sore datangi kantor Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) di jalan Raya Tenggilis Nomor 1-3 Surabaya. Tujuan kedatangan KPK ini untuk melakukan koordinasi dengan KPU Jatim terkait rencana pembekalan calon kepala daerah. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Guntur Kusmeiyano. “Tujuan kedatangan Kami ke KPU Provinsi Jawa Timur pertama berkaitan dengan rencana pembekalan untuk calon kepala daerah se-Provinsi Jawa Timur. Menurut data Kami, ada 108 orang calon kepala daerah yang ada di Provinsi Jawa Timur,” jelas Guntur (15/03/2018). Guntur meneruskan, “Yang kedua, adalah dalam rangka persiapan sekaligus pengumuman deklarasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara calon kepala daerah”. Menurut Guntur kerja sama antara KPK dan KPU dalam kegiatan serupa ini sudah pernah dilaksanakan pada Pilkada Serentak Tahun 2015 dan 2018, karena memang agenda rutin. Selain itu, KPK juga berkepentingan tidak hanya bermain di hilir melalui pengungkapan kasus, penangkapan dan seterusnya. Tetapi KPK juga melakukan tindakan prefentif dengan melakukan pembekalan, pemberian informasi, pengetahuan kepada pasangan calon kepala daerah agar mereka juga memahami rambu-rambu pada saat nanti menjabat. “Akan tetapi ada hal yang membedakan dengan pembekalan yang dilakukan di Tahun 2015 dan 2018. Selain ada pembekalan, di Tahun 2015 dan 2018 juga ada Focus Group Discussion dan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi kepada masyarakat ini dimaksudkan agar masyarakat cerdas dan berintegritas dalam memilih,” jelas Kepala Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Dijadwalkan akan hadir dalam pembekalan calon kepala daerah dan deklarasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara calon kepala daerah ini para pimpinan KPK dan sedang dalam konfirmasi Menteri Dalam Negeri. Sedangkan untuk pembekalannya, peserta akan mendapatkan materi dari Deputi Bidang Pencegahan KPK, Kepolisian serta Kejaksaan. Turut datang ke KPU Jatim yakni staf Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Dani Rustandi. (AACS)

SOSIALISASI PILGUB 2018, KPU JATIM GUNAKAN STRATEGI GELAR SENI BUDAYA MATARAMAN

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Sosialisasikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) Tahun 2018, Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) manfaatkan strategi gelar seni budaya. Gelar seni budaya ini mempertimbangkan pembagian wilayah kebudayaan yang ada di Jawa Timur. Pada kesempatan yang pertama ini, KPU Jatim melaksanakan gelar seni budaya Mataraman. Beberapa Kabupaten/ Kota yang menjadi bagian dari wilayah budaya Mataraman antara lain, Ngawi, Magetan, Madiun, Pacitan, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, dan Kediri. Satu daerah yang dipilih KPU Jatim sebagai tempat gelar seni budaya Mataraman dalam rangka sosialisasi Pilgub Jatim 2018 yakni, Kabupaten Ngawi. Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengungkapkan latar belakang gelar seni budaya dipilih menjadi salah satu strategi sosialisasi karena untuk meningkatkan kesuksesan dan meminimalisasi angka golput. “Kedua, membentuk karakter masyarakat yang peduli dan berpartisipasi, serta ketiga untuk meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap Pilkada Serentak Tahun 2018,” ungkapnya (15/03/2018). Perlu disampaikan pula bahwa sosialisasi Pilgub Jatim 2018 dalam kemasan gelar seni budaya ini bukan semata-mata acara hura-hura kemewahan. “Namun lebih sebagai upaya nguri-nguri budaya bangsa. Selain itu, dengan kemasan seperti ini maka dapat dinikmati berbagai kalangan, dan memenuhi beberapa segmen usia masyarakat. Mulai dari usia TK sampai dengan dewasa. Sehingga dalam satu keluarga bisa menikmati acara dan menerima sosialisasi,” papar Gogot. Nantinya, gelar seni budaya Mataraman ini akan dilaksanakan di depan air mancur Paseban, Alun-alun Ngawi pada hari Jum’at, tanggal 16 Maret 2018, mulai jam 2 siang. Acara gelar seni Budaya Mataraman dalam rangka Sosialisasi Pilgub Jatim 2018 ini dimeriahkan dengan musik campursari, tari orek-orek, dongkrek, silat, musik patrol, fashion show, drumband. Serta turut memeriahkan ada dari komunitas Pit Onthel, Reptil, Burung Hantu, Aeromodeling, Temon Holic, dan Ngawi Photography. (AACS)

LANTIK PAW ANGGOTA KPU KABUPATEN SAMPANG, KETUA KPU JATIM HARAPKAN TERLANTIK SEGERA PAHAMI TUPOKSI

  Surabaya, jatim.kpu.go.id- Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) melantik serta mengambil sumpah janji Penggantian Antar Waktu (PAW) Anggota KPU Kabupaten Sampang, Paidi, hari ini (Rabu, 14/03). Pada kesempatan ini, Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito berharap kepada terlantik agar segera memahami tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai Anggota KPU Kabupaten Sampang masa jabatan 2018/2019. Pelantikan dan pengambilan sumpah janji dilaksanakan di aula lantai II kantor KPU Jatim, jalan Raya Tenggilis Nomor 1-3 Surabaya, jam 1 siang. Acara dimulai dengan pembacaan petikan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Timur Nomor: 212/ SDM.13-Kpt/35/Prov/III/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sampang. Lalu dilanjutkan dengan pengambilan sumpah, penandatanganan Berita Acara (BA) Sumpah, Kata-kata Pelantikan, pemberian petikan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Timur, pembacaan Pakta Integritas, penandatangan Pakta Integritas, serta sambutan Ketua KPU Jatim. Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengisian kekosongan jabatan Komisioner di KPU Kabupaten Sampang ini terbilang relatif lama. “Karena memang masih menunggu penyelesaian proses hukum yang ada, dan penyelesaian administrasinya,” kata Eko (14/03/2018). Eko melanjutkan, “Sedangkan untuk saat ini, proses-proses ini sudah dilalui, maka dirasa perlu untuk segera melantik PAW. Apalagi mengingat perlu adanya peningkatan kinerja dan KPU Kabupaten Sampang sedang menyelenggarakan Pilkada sekarang ini”. Terakhir, Ketua KPU Jatim berharap kepada terlantik agar segera beradaptasi dan memahami tupoksinya sebagai Anggota KPU Kabupaten Sampang. Sebab tahapan Pilkada Serentak 2018 di Sampang sudah berjalan. Sebagai penutup acara pelantikan dan pengambilan sumpah, usai sambutan dari Ketua KPU Jatim, dibacakan do’a oleh rohaniawan, M. Fauzi. (AACS/ Ft. Habib)