Yogyakarta, jatim.kpu.go.id- Rumuskan pola, strategi, dan program pendidikan pemilih berbasis keluarga, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) adakan Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Peningkatan Partisipasi Masyarakat hari ini, Kamis sampai dengan Sabtu, tanggal 5,6,7 Oktober 2017. Konsolnas digelar di hotel Grand Mercure, jalan Adi Sucipto Nomor 80 Yogyakarta. Dan dihadiri oleh Anggota KPU Provinsi/ KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat (parmas), serta Operator SIPARMAS (Sistem Partisipasi Masyarakat). Divisi SDM dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro serta Operator SIPARMAS KPU Jatim, Alrisa, juga turut mengikuti agenda besar KPU RI ini.
Karo Tekmas KPU RI, Nur Syarifah dalam pembukaan acara jam setengah 8 malam tadi menyampaikan latar belakang Konsolnas ini penting diadakan. “Latar belakang Konsolnas ini adalah karena pertama, selama ini sosialisasi masyarakat baik itu dalam bentuk kegiatan pendidikan pemilih masih belum terkonsolidasi dengan baik. Masih banyak kegiatan yang bersifat sporadis, masih belum ada suatu pembakuan, masih banyak penafsiran untuk sosialisasi maupun peningkatan pendidikan pemilih. Kedua, target partisipasi masyarakat KPU yakni 77,5% sebagaimana RPJMN,” ungkap Syarifah (05/10/17).
Melalui Konsolnas ini menurut Syarifah, diharapkan dapat merumuskan program berbasis keluarga sehingga dapat mencapai target partisipasi masyarakat pada RPJMN. “Selain itu, Kita juga akan meluncurkan aplikasi SIPARMAS,” kata Karo Tekmas KPU RI.
Mempertegas yang disampaikan Syarifah, Ketua KPU RI, Arief Budiman dalam sambutannya mengimbuhkan bahwa KPU pada Konsolnas akan membuat beberapa catatan penting untuk menemukan pola-pola, strategi-strategi, program baru sebagai upaya peningkatan masyarakat. “Program parmas dibuat penuh variasi, mudah dimengerti agar pemilih tertarik,” tutur Arief.
Berikutnya, pada Konsolnas ini akan ada dua jenis kelas, yakni di dalam dan di luar kelas. “Untuk di luar kelas Kita akan melihat komunitas-komunitas yang sudah dilatih dengan baik, dikenalkan dengan baik tentang pemilu. Kalau mereka benar-benar memahami denga baik terkait kepemiluan, KPU lain bisa mengadobsi cara yang dilakukan KPU Yogyakarta ini. Tapi belum tentu cara ini diadobsi di daerah lain bisa berhail juga. Tetapi setiap hal baru ini harus menjadi inspirasi untuk bekerja di KPU tidak monoton. Target Kita tidak hanya Pilkada 2018, tapi Pemilu Nasional 2019,” ujar Ketua KPU RI ini.
(AACS)