
Hadiri Konsolnas, Ini 5 Pesan Presiden Jokowi Kepada Seluruh Komisioner KPU di Seluruh Indonesia.
Jakarta, jatim.kpu.go.id- Hari kedua konsolidasi nasional (konsolnas) yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Beach City Entertainment Centre (BCEC) Ancol, Jakarta ini terasa istimewa. Betapa tidak, Presiden Jokowi berkenan secara langsung hadir dalam acara konsolnas tersebut. Tidak itu saja, Presiden Jokowi juga memberikan 5 pesan penting kepada seluruh keluarga besar KPU yang hadir dalam acara Konsolnas. Sebelum arahan dari Presiden Jokowi, acara diawalli dengan laporan dari Ketua KPU, Hasyim Asy'ari. Dalam laporannya, Hasyim menyampaikan terimakasih kepada Presiden karena baru kali ini presiden hadir dalam acara KPU. "Kehadiran Presiden merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada KPU, dan memberikan penegasan bahwa pemilu diselenggarakan tepat waktu sesuai regulasi lima tahunan," tandas Hasyim. Selanjutnya Hasyim mengatakan bahwa sengaja mengambil tema Konsolidasi KPU untuk peningkatan layanan Pemilu 2024. Topik diambil, menurut Hasyim karena menyadari amanah Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017, yang memberikan amanah kepada KPU untuk memberikan layanan dalam penyelenggaraan pemilu. "Layanan yang dimaksud adalah kepada pemilih dan peserta pemilu," ujarnya. Menutup laporannya, Ketua KPU memohon arahan kepada Presiden Jokowi sebelum forum dilanjutkan diskusi dengan kementerian dan lembaga yang berkaitan langsung dengan KPU. Usai laporan Ketua KPU, forum dilanjutkan denhan pemutaran Video verifikasi faktual keanggotaan partai politik calon peserta pemilu 2024. Sulitnya pelaksanaan verifikasi faktual akibat kondisi geografis dari seluruh Provinsi di Indonesia, ditampilkan pada video tersebut. Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa tahun 2024 adalah moment politik yang sangat penting. "Karena kita menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dan serentak pada tahun yang sama," terang Presiden Jokowi. Menurut Presiden Jokowi, hal itu bukan pekerjaan yang mudah tapi pekerjaan yang besar, yang sangat menentukan masa depan bangsa dan negara. "Pemilu melibatkan jumlah pemilih yang sangat besar, sekitar 189 juta pemilih yang harus nyoblos hanya dalam waktu 6 jam," jelas Presiden Jokowi. Meski demikian, Jokowi percaya pengalaman yang dimiliki dalam penyelenggaraan pemilu sebelumnya, bisa menjadi bekal pengetahuan yang cukup agar pemilu 2024 lebih baik. "Sisa waktu tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyiapkan kapasitas teknis pemilu, memperbaiki kekurangan, masalah kelemahan dan kendala yang ada," kata Presiden Jokowi wanti-wanti. Berikutnya, Presiden Jokowi memberikan lima pesan kepada keluarga besar KPU di seluruh Indonesia. Pertama, memastikan seluruh kegiatan di semua tahapan memiliki pengaturan teknisnya. "Harus memiliki koridor hukum yang jelas untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai persoalan yang muncul," pesan Presiden Jokowi. Kedua, Presiden Jokowi mengatakan bahwa hal-hal teknis bisa menjadi politis. Untuk itu, pastikan kesiapan sarana dan prasarana logistik secara detail. Menurut Presiden Jokowi penting merencanakan pengadaan tepat jumlah dan tepat waktu. "Jangan sampai ketidaksiapan menyebabkan keributan-keributan di lapangan," ujar Presiden Jokowi. Presiden Jokowi juga meminta KPU melakukan efisiensi dan transparansi, agat semuanya terbuka. Pesan ketiga Presiden Jokowi adalah memperkuat SDM untuk penyelenggaraan pemilu di semua tingkatan. Namun, Presiden Jokowi percaya KPU sudah melakukan. "Dari tingkatan paling bawah sampai atas, bekali pengetahuan agar mampu bertugas dengan baik," ujar Presiden Jokowi yang mengaku menyadari besar dan pentingnya KPU dalam mengawal pesta demokrasi. Yang keempat, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pemilu 2024 diselenggarakan dalam kondisi ekonomi global diliputi ketidakpastian. "Kita harus punya perasaan sama, bahwa Ekonomi global sulit dihitung, sulit diprediksi dan sulit dikalkulasi," terangnya. Berikutnya Presiden juga merinci adanya 14 negara yang menjadi "pasien" IMF (International Monetary Fund-red) untuk dibantu. Padahal sebelumnya hanya 5 negara saja. Tak itu saja, menurut Jokowi ada juga 20 negara ngantri di depan pintu IMF. Ada pula 66 negara rentan jadi pasien IMF. "Sekrang tidak pada posisi normal tapi abnormal, diawali pandemi, perang Uktaina, ketegangan geo politik, krisis, pangan energi, finansial dan biaya hidup di semua negara," tutur Presiden Jokowi. Karenanya, Presiden Jokowi menekankan bila stabiltas politik harus dijaga. Bekerja dengan efisien, memanfatakan anggaran dengan efisien dan mengatur skala prioritas. Yang terakhir, Presiden Jokowi berpesan agar KPU memperkuat pendidikan politik bagi kontestan maupun masyarakat. Mengajak peserta pemilu melaksanakan pemilu yang damai, jujur dan berintegritas. "Harus menolak tindakan tak terpuji yang menciderai demokrasi," tandasnya. Presiden Jokowi juga Mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi. Mengedepankan pemanfaatan teknologi, politik adu ide, adu gagasan bukan adu domba. Untuk diketahui, acara Konsolnas dijadwalkan berlangsung tiga hari, mulai tanggal 1 sampai dengan 3 Desember 2024. Diawali dengan pembukaan pada 1 Desember pukul 19.30 malam dengan dilanjutkan pengarahan dari para Anggota dan Sekretaris Jenderal KPU. Konsolnas dihadiri seluruh Ketua dan Anggota KPU Provinsi dan KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota. Termasuk seluruh sekretaris berikut semua pejabat struktural dan fungsional. Lebih dari enam ribu orang hadir dalam acara konsolnas ini. Begitu pula turut hadir dari KPU Jatim yakni, Ketua dan seluruh Anggota, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional. Sementara dari eksternal tampak hadir Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Kabinet, Kapolri, Pimpinan KPK, pimpinan Kejagung, Ketua Bawaslu, Ketua DKPP dan lain sebagainya.*** (AA)