Berita Terkini

Sosialisasi Pemilu 2024, KPU Jatim Sasar Segmen Pemilih Pemula Perwakilan SMA/SMK di Wilayah Jember

Jember, jatim.kpu.go.id- Hari ini Kamis, 3 November 2022 pukul 13.00 WIB-selesai, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 di aula Bakorwil V lantai 2, jalan Kalimantan Nomor 42 Jember. Sosialisasi dan pendidikan pemilih menyasar 52 orang segmen pemilih pemula yang merupakan perwakilan dari Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/sederajat (SMA/SMK/sederajat) di wilayah Kabupaten Jember. Komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengungkapkan tujuan diadakan sosialisasi untuk segmen pemilu pemula  kali ini yakni agar para siswa-siswi atau para pelajar dapat menjadi agen-agen sosialisasi KPU. “Adik-adik siswa-siswi SMA/SMK diundang harapannya membantu KPU menjadi agen-agen sosialisasi untuk menyampaikan informasi Pemilu 2024 ke teman-teman, guru-guru, keluarga dan lingkungannya,” ujar Gogot. Gogot yang juga merupakan Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) KPU Jatim ini menegaskan sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen pemilih pemula sangatlah penting. “Kenapa demikian? Karena jumlah pemilih pemula pada pemilu dan pemilihan cukup besar. Lalu, pemilih pemula adalah calon pemimpin masa depan dan pertama kalinya memberikan suara dalam pemilu/pemilihan, sehingga perlu diberi pemahaman yang baik tentang demokrasi,” katanya. Selain itu, juga karena kebanyakan pemilih pemula memiliki kondisi psikologis yang labil dan mudah dipengaruhi oleh orang lain dengan informasi yang menyesatkan. Berikutnya, pemilih pemula merupakan pemilih idealis karena belum punya beban/tanggungjawab, dan pemilih pemula yang menggunakan hak pilihnya memiliki kecenderungan untuk terus berpartisipasi pada momen pemilu/pemilihan selanjutnya. Pria kelahiran Magetan ini mengatakan pula, acara sosialisasi dan pendidikan pemilih dapat dikatakan berhasil bila siswa-siswi yang telah memiliki hak pilih ada peningkatan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari apatis menjadi setuju dengan pemilu/pemilihan, serta mau menggunakan hak pilih dengan datang ke TPS. Acara ini secara khusus dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember, Mahrus Samsul. Mahrus dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bagian dari penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/sederajat. “Dengan mengikuti kegiatan ini kita dibimbing untuk sadar akan pentingnya demokrasi. Demokrasi ini ada di Pancasila. Pancasila ini berasal dari budaya dan nilai-nilai leluhur kita semua. Sehingga melalui kegiatan ini tujuannya dapat memperkuat Pancasila dan memberikan manfaat untuk Pemilu Tahun 2024,” jelasnya. Lebih lanjut, Mahrus mengajak peserta yang merupakan segmen pemilih pemula ini siap mengamankan demokrasi. “Saya berharap agar siswa-siswi terbaik di Jember yang ada di sini tidak menjadi golongan putih (golput) pada Pemilu 2024, namun mau memberikan suara di TPS,” pesan Mahrus. Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Segmen Pemula di Kabupaten Jember ini mendatangkan narasumber diantaranya Komisioner KPU Kabupaten Jember, Andi Wasis, Kasi SMK-SMA-PKPLK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember, Muhammad Khotib, dan Akademisi dari Universitas Islam Negeri K.H. Achmad Siddiq (UIN KHAS Jember), Muwafik. Akademisi UIN KHAS Jember Muwafik mengungkapkan manfaat pemilu dan pemilihan. “Yaitu sebagai sarana kedaulatan rakyat, sarana rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik, sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi, dan sarana mengganti pemimpin secara konstitusional,” ungkapnya. Dari KPU Jatim turut mengikuti rangkaian acara yakni Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, Kabag Teknis Penyelenggaraan Pemilu; Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Tekmas), Popong Anjarseno, serta staf subbag Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Parmas). Sementara dari KPU Kabupaten Jember hadir Komisioner, Andi Wasis dan staf Tekmas.*** (AA/Fto.Sekti)  

FGD KPU Jatim di Malang, Idham Holik: Pemetaan TPS Khusus Merupakan Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Pemilu 2024

Malang, jatim.kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kegiatan ini sebagai langkah strategis KPU dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Demikian diungkapkan Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU, Idham Holik saat memberikan arahan kepada seluruh peserta FGD pada Senin, 31 Oktober 2022, di Hotel Grand Mercure, jalan Raden Panji Suroso Nomor 7 Malang. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa berangkat dari pengalaman sebelumnya, KPU berkomitmen mendesain kebijakan strategis agar menjadi lebih baik lagi pada pemilu selanjutnya. “Pada pemilu sebelumnya, di beberapa kota besar yang ada kampus, sekolah, pesantren atau tempat lainnya yang menjadi konsentrasi para pendatang, memiliki banyak catatan karena kesempatan pemilih dalam menggunakan hak pilihnya menjadi terbatas. Hal ini disebabkan ketersediaan terbatasnya Surat Suara,” terang Komisioner KPU ini. Berikutnya, pemetaan TPS Khusus yang dilakukan oleh KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur ini menurut Idham akan berimplikasi pada kualitas penyelenggaraan Pemilu 2024. “Jawa Timur jumlah pemilihnya mencapai 31 juta, terbesar kedua setelah Jawa Barat. Dengan pemenuhan hak pilih pemilih di Jawa Timur tentu akan memberikan kontribusi penting bagi peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia,” ujarnya. Disamping itu, saat ini sebagaimana diungkapkan Idham, pemilih banyak menggunakan logika ekonomi dalam partisipasinya. “Provinsi Jawa Timur wilayahnya luas, orang tidak mungkin pulang hanya untuk memilih di TPS saja. Melalui TPS Khusus, mereka yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS asal, akan terfasilitasi dengan mengurus pindah pilih,” kata Idham. Sehingga sekali lagi karena begitu pentingnya TPS Khusus, maka perlu didiskusikan dan dipetakan. Melalui pembahasan mengenai daftar inventaris masalah dan pemetaan TPS Khusus akan berdampak terhadap penyajian akurasi data dan lokasi-lokasi pelayanan pemilih. “Implementasi KPU Melayani, nantinya tercermin dari fasilitasi penggunaan hak pilih saat pemungutan suara,” tuturnya. Menutup arahannya, Idham berharap hasil FGD Pemetaan TPS Khusus untuk Pemilu 2024 oleh KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur disampaikan ke KPU. Dengan demikian, ini bisa menjadi informasi strategis bagi KPU untuk menghasilkan kebijakan strategis terkait dengan pemutakhiran data pemilih. Kegiatan ini diikuti oleh Divisi Perencanaan; Data dan Informasi serta operator Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Dari KPU Jatim turut hadir Ketua dan Anggota, Choirul Anam, Insan Qoriawan, Rochani, Miftahur Rozaq, dan Nurul Amalia, serta staf sub bagian yang membidangi data dan informasi.*** (AA/Fto. Ganjar)

Sampaikan Arahan, Sekjen KPU Tekankan Pentingnya Konsolidasi, Koordinasi, Peningkatan Kompetensi SDM dan Komitmen Guna Hadapi Pemilu 2024

Malang, jatim.kpu.go.id- Hadir memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran pejabat struktural dan fungsional pada Rapat Konsolidasi Tahapan Pemilu Tahun 2024 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU, Bernad Dermawan Sutrisno menekankan pentingnya konsolidasi, koordinasi, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan komitmen. Ada beberapa hal yang harus dikonsolidasikan bersama baik sekretariat di provinsi dan kabupaten/kota. Menurut Sekjen KPU, tujuan melakukan roadshow di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kali ini untuk menyampaikan misi KPU terkait konsolidasi. “Konsolidasi ini tidak akan pernah selesai sampai tahapan Pemilu 2024 selesai. Konsolidasi akan sering dan terus-menerus dilakukan. Konsolidasi yang kita lakukan kali ini terkait dengan tata kerja, dukungan sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia. Yang harapannya bisa untuk menjaga soliditas,” jelasnya. Soliditas antara komisioner dan sekretariat adalah dasar bisa melaksanakan kerja-kerja dengan baik. Semua hal ini bisa dilaksanakan dan terselesaikan bila ada soliditas. “Kita sekretariat jenderal KPU, sekretariat KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota tugasnya menindaklanjuti hasil keputusan Pleno. Di Pleno kita mendiskusikan, memperdebatkan dan memutuskan kebijakan. Ketika sudah diputuskan kebijakan tersebut, maka wajib dilaksanakan oleh sekretariat. Kita sebagai sekretariat wajib melaksanakan tugas dukungan sekretariat dan administrasi,” kata Sekjen KPU. Kedua, yakni soliditas antar hierarki kesekretariatan. Dimana sebagaimana disampaikan Sekjen KPU, karakter lembaga KPU bersifat vertikal. “Sehingga Bapak/Ibu KPU Kabupaten/Kota tidak melakukan surat menyurat langsung ke pusat, bila itu bukan hal urgen, maka harus lewat KPU Provinsi. Hal ini dilakukan agar KPU Prov bisa memahami dan melaksanakan tugas pengawasan dan mengoordinir KPU Kabupaten/Kota. Untuk itu, responsif dan kompetensi teman-teman KPU Provinsi harus ditingkatkan sehingga tidak delay sampai pusat,” tutur Bernad. Lalu ketiga, soliditas antar unit kerja juga penting. Tidak boleh ada ego sektoral antar bagian bila di KPU Provinsi dan antar sub bagian di KPU Kabupaten/Kota. “Oleh karena itu, soliditas ini penting bagi kita. Jangan sampai sukses pemilu, namun kita sendiri pasca pemilu tidak sukses. Kita harus punya mitigasi. Dan dalam pengelolaan keuangan serta barang harus sesuai dengan perundangan,” katanya. Selain konsolidasi, koordinasi dibutuhkan karena setiap pemilu mempunyai dinamika dan persoalan sendiri-sendiri. Tantangan dan dinamika Pemilu 2024 lebih rumit dari sebelumnya, sehingga penting melakukan koordinasi. Baik koordinasi dengan aparat penegak hukum, sesama penyelenggara pemilu, dan dengan stakeholder terkait seperti Pemerintah Daerah. Berikutnya peningkatan kompetensi SDM di seluruh jajaran juga penting. Hal ini sudah dilakukan, di tahap awal KPU telah menyelenggarakan latihan dasar seluruh Pegawai Negeri Sipil. Peningkatan kompetensi SDM secara mandiri harus dilaksanakan dalam melakukan tugas-tugas kedepan. Terakhir, komitmen dalam melaksanakan tugas-tugas pemilu kedepan. “Tanda tangan kontrak siap mengabdi pada negara dan ditempatkan dimanapun dilakukan saat awal menjadi Pegawai Negeri Sipil. Kiranya komitmen ini perlu dipegang terus dan dibuktikan dalam bekerja, terutama dalam pelaksanaan tahapan Pemilu 2024,” pungkas Sekjen KPU. Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Jatim Choirul Anam pada sambutannya menegaskan kembali bahwa memasuki tahapan Pemilu 2024, seluruh jajaran KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota harus tegak lurus terhadap regulasi dan instruksi dari pusat. “KPU Provinsi saja selalu berupaya sebelum mensosialisasikan kebijakan di kabupaten/kota, sudah mengimplementasikan di internal satuan kerja KPU Jatim terlebih dahulu. Dan paling tidak KPU Kabupaten/Kota harus bisa mencontoh minimal seperti yang dilakukan oleh KPU Provinsi,” tegas Ketua KPU Jatim. Acara berlangsung dari pukul 21.00 WIB sampai dengan selesai di Hotel Grand Mercure, jalan Raden Panji Suroso Nomor 7 Malang. Adapun peserta terdiri dari Sekretaris, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Keuangan; Umum dan Logistik, Kasubag Perencanaan; Data dan Informasi, Kasubag Hukum dan SDM. Sementara itu hadir dari KPU yakni Sekretaris Jenderal, Bernad Dermawan Sutrisno, jajaran Pejabat Eselon 2,3, dan 4 diantaranya Suryadi, Cahyo Ariawan, Nurwakit, Yuli Hertaty, M. Syahrizal Iskandar, Kusmanto Riwu Djo Naga, dan Novy Hasbhy Munawar. Sementara dari KPU Jatim nampak hadir Ketua KPU Jatim, Choirul Anam, Sekretaris, Nanik Karsini serta pejabat struktural dan fungsional.*** (AA/Fto. Ganjar)

Gelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Anggota KPU Jatim: Bersatu Padu, Harga Mati!*

Surabaya, jatim.kpu.go.id-Jumat, 28 Oktober 2022, KPU Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) melaksanakan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94. Anggota KPU Jatim, Divisi Perencanaan dan Logistik, Miftahur Rozaq berkesempatan menjadi inspektur upacara. Ia menyampaikan Hari Sumpah Pemuda Tahun ini bertajuk Bersatu Bangun Bangsa. Peran pemuda telah tercatat dengan tinta emas sejak peristiwa tahun 1928 dengan segala pergerakannya yang menggetarkan Indonesia. Dalam amanatnya, Rozaq menceritakan kembali sejarah Sumpah Pemuda yang telah menjadi tonggak kuat mencapai kemerdekaan. Untuk itu, ia sampaikan pentingnya Pemuda di masa mendatang. Rozaq juga menyampaikan pentingnya menyikapi perbedaan suku, agama, ras, dan kultur sebagai sumber kekuatan Bangsa Indonesia. “Bersatu padu adalah harga mati yang harus dikuatkan untuk membangun ketangguhan Bangsa Indonesia,” jelasnya.   Ia berharap kepada Pemuda sebagai tokoh penting Bangsa Indonesia untuk menjaga karakter mulia. “Pemuda harus mengembangkan kompetensi dalam berbagai ranah keahlian dan mengasah kreativitas dan inovasi,” ungkapnya.  “Jika kita melihat kondisi Pemuda Indonesia saat ini, terlihat optimisme dan penuh harapan, disamping itu juga ada tantangan yang tidak ringan,” tambahnya. Ia juga menyampaikan penuh rasa syukur terhadap Pemuda Indonesia karena telah banyak menoreh prestasi yang membanggakan. Prestasi itu tidak hanya pada level nasional, namun hingga internasional. Demikian, ia juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk menghimpun kekuatan dan semangat pergerakan demi mendorong Pemuda Indonesia. “Karena upaya pembangunan Pemuda tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri,”tuturnya. Upacara berlangsung pada pukul 08.00 WIB-selesai di Halaman Belakang Kantor KPU Jatim yang dipimpin oleh Kepala Subbagian (Kasubag) Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Eddy Prayitno. Disusul dengan Pembacaan Teks Kongres Pemuda oleh Kepala Sub Bagian (kasubbag) Sumber Daya Manusia (SDM), Andrie Susanto. Semakin lengkap, karena kehadiran salah satu Anggota KPU Jatim Divisi SDM dan Litbang, Rochani, Kabag Perencanaan; Data dan Informasi, Nurita Paramita, Kasubbag, Pejabat Fungsional Ahli Madya, Staf, dan Mahasiswa Magang.*** (Diva/Fto.Magang)

KPU Jatim Ajak Pemilih Segmen Disabilitas Berpartisipasi dalam Pemilu 2024

Bojonegoro, jatim.kpu.go.id- Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih di Kabupaten Bojonegoro pada Kamis, 27 Oktober 2022, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) mengajak 50 orang pemilih dari segmen disabilitas untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024. Partisipasi oleh disabilitas ini penting, pasalnya menurut Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, disabilitas memiliki hak yang sama sebagai pemilih.  "Hak akses yang aksesibel, memberikan suara yang rahasia, menjadi peserta dan penyelenggara pemilu, serta mendapatkan informasi kepemiluan dan demokrasi,” jelas Gogot dalam arahannya. Lebih lanjut, menurut Gogot, pemilih dari segmen disabilitas memiliki kepentingan dalam Pemilu diantaranya yakni menyampaikan hak pilih, aksesibel, tidak sekedar menjadi objek, tanpa diskriminatif, dan sebagainya. Berikutnya, partisipasi pemilih dari segmen disabilitas ini pada Pemilu Tahun 2019 di Jawa Timur masih rendah. Partisipasi pemilih untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) sebesar 39%, anggota DPR sebesar 36%, anggota DPD sebesar 36%, anggota DPRD Provinsi sebesar 37%. Untuk itu, KPU Jatim merasa perlu memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen disabilitas ini. “Apalagi disabilitas memiliki hak yang sama sebagai warga negara, disabilitas memiliki hak untuk paham tentang berbagai hal yang mempengaruhi kehidupan mereka dengan baik. Lalu disabilitas memiliki keterbatasan aktivitas yang secara tidak langsung berdampak pada kesadaran politik, dukungan keluarga terhadap keterlibatan disabilitas dalam pemilu masih relatif kurang, dan keterlibatan disabilitas dalam pemilu memotivasi pemilih lain,” papar Komisioner KPU Jatim ini. Gogot berharap pula setelah dilakukan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada segmen disabilitas ini pertama, pemilih dari yang tidak tahu menjadi tahu. Kedua, ada perubahan sikap, dari antipati menjadi setuju dengan pemilu. Ketiga, ada perubahan perilaku, dari yang tidak mau menggunakan hak pilih menjadi mau menggunakan hak pilihnya. Mengimbuhkan, narasumber dari Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Mochammad Alfianto menyampaikan bentuk partisipasi pemilih diantaranya dengan melakukan pendidikan pemilih. “Selanjutnya, melakukan sosialisasi tata cara tahapan, pemantauan, melaporkan dugaan pelanggaran, menjadi peserta kampanye, mendaftarkan diri sebagai pemilih, dan mengajak untuk mendaftarkan diri sebagai pemilih,” ujarnya. Tidak hanya itu, Alfianto mengungkapkan bentuk partisipasi lainnya yaitu dengan memberikan suara pada hari pemungutan suara, berperan dalam pemberitaan pemilu, berpartisipasi dalam lembaga survei dan penghitungan cepat. Bertindak sebagai narasumber kedua, yakni Divisi Sosdiklih; Parmas dan SDM KPU Kabupaten Bojonegoro, Mustofirin. Ia memberikan materi terkait dengan Pemilu Tahun 2024 yang aksesibel bagi kaum difabel. Usai pemaparan semua materi, acara dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif bersama peserta. Perlu diketahui pelaksanaan kegiatan ini memperhatikan kebutuhan peserta disabilitas yang hadir, karena selain tempatnya yang aksesibel juga menyediakan interpreter. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di Rumah Makan Griya Manyung, jalan Raya Bakalan Kapas Bojonegoro. Hadir dari KPU Jatim selain Divisi Sosdiklih dan Parmas, Gogot Cahyo Baskoro antara lain Kepala Bagian (Kabag) Teknis Penyelenggaraan Pemilu; Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Tekmas), Popong Anjarseno, Kepala Subbagian (Kasubag) Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Parmas), Prahastiwi, dan seluruh staf subbagian Parmas. Sementara dari KPU Kabupaten Bojonegoro hadir seluruh Komisioner KPU Kabupaten Bojonegoro. (AA/Fto. Sekti)

Kembali Gelar Sosialisasi, Gogot Dorong Partisipasi Aktif Perempuan Magetan Dalam Pemilu 2024

Magetan, jatim.kpu.go.id- Untuk kesekian kalinya, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih dalam rangka menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024. Kali ini di Magetan bersama lima puluh pemilih perempuan. Di antaranya perwakilan dari Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU, Aisiyah, Nasyiatul Aisiyah, Korps PMII Putri (Kopri), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di tingkat Kabupaten. Anggota KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro dalam kesempatan membuka acara mendorong para perempuan ini terlibat aktif dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu. Karena peran perempuan menjadi modal besar suksesnya Pemilu dan Pemilihan.“Perempuan harus mengambil peran, karena jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki,” kata Gogot. Menurut data yang dimiliki KPU Jatim, selain jumlah pemilih yang tinggi, tingkat partisipasi perempuan pada dua kali pemilu terkahir mengalami peningkatan. Termasuk di Pemilu 2019 partisipasi perempuan sebesar 84% selisih 4% dari laki-laki sebesar 80%. Mengenai tingkat pendidikan, Gogot tidak sepakat adanya anggapan bahwa tingkat pendidikan perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. “Sebanyak 76.804 perempuan sedang menempuh jenjang S1, sedangkan laki-laki sebanyak 61.861. Artinya, tingkat pendidikan perempuan kompetitif dengan laki-laki,” terang Gogot. Kendati demikian, kelebihan tersebut juga mempunyai berbagai kekurangan. Di antaranya pemilih perempuan mudah dimobilisasi, atau hambatan kultural yang yang mempenngaruhi cara pandang terhadap persoalan politik. Termasuk minimnya jumlah perempuan yang menduduki posisi strategis dalam Pemilu dan Pemilihan. Untuk itu, Gogot juga menyampaikan sejumlah peluang bagi perempuan dapat aktif dalam berbagai proses kepemiluan. “Hal ini disebut dengan affirmative action,” katanya.  Dalam Undang-Undang Pemilu disebutkan bahwa komposisi penyelenggara pemilu harus memperhatikan 30% keterwakilan perempuan. Dalam hal kepengurusan partai politik, di tingkat pusat wajib menyertakan keterwakilan perempuan 30%, dan memperhatikan keterwakilan perempuan 30% untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Selanjutnya, pola pengajuan daftar calon legislatif (caleg) dilakukan dengan zipper system. Artinya, dalam penyusunan daftar calon harus menyertakan satu caleg perempuan di setiap 3 caleg yang diusulkan. Senada, Direktur Times Indonesia Bambang Heri Irwanto yang didapuk sebagai narasumber mengatakan bahwa tingginya partisipasi pemilih dalam Pemilu akan meningkatkan kualitas demokrasi dan menghasilkan pemimpin yang memiliki legitimasi lebih kuat. “Maka menjadi penting bagi perempuan untuk meningkatkan perannya dalam Pemilu dengan membantu sosialisasi dan mengawasi setiap tahapan”, terang Bambang. Sementara narasumber lain, anggota KPU Magetan Nanik Yasiroh menerangkan betapa perempuan mempunyai kekuatan besar yang harus senantiasa dikembangkan di berbagai bidang. Para pemilih perempuan ini tampak antusias datang meskipun cuaca di sekitar lokasi sedang hujan deras. Bertempat di Pendopo Surya Graha, Jalan Basuki Rahmat Magetan, acara berlangsung Rabu, 26 Oktober 2022 selama kurang lebih tiga jam. Dimulai pukul 13.30 WIB. Dipandu oleh Moderator Prahastiwi, sosialiasi tampak interaktif dan semakin meriah. Turut hadir dari KPU Kabupaten Magetan Anggota Nur Salam, Istikhah, Ismangil, Sekretaris Suroto beserta Jajaran Staf. (afn/fto.Sekti)